Balai Wilayah Sungai Sumatera I Tinjau Muara Pulau Kayu dan Pantai Jilbab Abdya
Blangpidie — Pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera I meninjau lokasi muara Pulau Kayu dan Pantai Jilbab, Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Jumat (18/6/2021).
Kehadiran rombongan yang terdiri atas PPK Pantai BWS I, Mahdani, dan Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, ke lokasi pantai yang kerap dilanda abrasi itu disambut baik Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, Kepala DPUPR, Alfian Liswandar, Pj Kadis Kelautan dan Perikanan, Chalid Hardani, salah seorang pengusaha asal Susoh, Maidisal Diwa, dan sejumlah pejabat lainnya.
Di sela-sela kunjungannya, PPK Pantai BWS I, Mahdani, mengatakan, kunjungan itu untuk melihat langsung dampak baik dari pembangunan breakwater atau jetty yang akan dibangun nantinya.
“Untuk muara Pulau Kayu lebih cocok dan layak dibangun jetty dengan perkiraan anggaran sekitar Rp150 miliar,” ungkapnya.
Dengan begitu kata Mahdani, kehadiran jetty itu nantinya bisa membantu para nelayan, terutama saat akan berlabuh ke dalam muara.
“Jika sudah ada anggarannya akan langsung dibangun breakwater dan jetty tersebut, paling lambat pada 2022 mendatang. Tujuan dibangun jetty itu agar tercipta stabilitas muara, sehingga saat air dangkal kapal nelayan bisa masuk, dan harus dibangun melewati gelombang pecah itu,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim menyambut baik atas respons pihak Balai dan Bappeda Aceh, dengan mengunjungi Pantai Jilbab Susoh yang setiap tahunnya menjadi langganan abrasi dan telah merusak rumah warga, fasilitas umum dan infrastruktur lainnya.
“Sejauh ini kita sudah berupaya maksimal, maka dari itu breakwater di Pantai Jilbab sangatlah dibutuhkan, sehingga masyarakat yang tinggal dekat dengan bibir pantai ini tidak menjadi korban setiap gelombang pasang,” ujar Akmal.
Tidak hanya itu, tambah Akmal, pembanguan muara Pulau Kayu Susoh juga sangat penting dilakukan, bahkan sejak awal dirinya dilantik pada periode kedua, sudah mengusulkan anggaran puluhan miliar, namun yang dibangun oleh pihak rekanan bukan ke arah laut tapi ke darat.
“Sedih bercampur kecewa saya saat itu, karena Otsus diambil alih ke provinsi, sehingga rencana awal kita berubah, dan pembangunan breakwater menjadi tidak bermanfaat,” paparnya.
Akmal menjelaskan, perencanaan awal itu susunan batu gajahnya mengarah ke laut, sehingga saat terjadi gelombang pasang pantai dan kapal nelayan tetap aman.
“Fungsinya jelas, jadi boat tidak hancur akibat terkena hantaman ombak. Dengan kunjungan pihak balai, mereka bisa melihat secara langsung, bisa melihat bagaimana manfaat dan perlunya masyarakat Abdya tentang pembangunan breakwater dan jetty di Pantai Jilbab dan Muara Kreung Susoh ini,” pungkasnya.
Sumber: Balai Wilayah Sungai Sumatera I Tinjau Muara Pulau Kayu Dan Pantai Jilbab Abdya (acehtrend.com)