Ciliwung Harus Dinormalisasi Sebelum Waduk Ciawi Dibangun
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) menegaskan pembangunan waduk Ciawi saat ini belum terlalu mendesak untuk dibangun karena tidak begitu signifikan untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio menjelaskan, pemerintah harus fokus untuk menyelesaikan proyek normalisasi sungai Ciliwung, sebelum mengerjakan proyek yang lain, seperti pembangunan waduk Ciawi.
"Itu (pembangunan waduk Ciawi) boleh, tapi kita tata dulu sungainya. Normalisasi dulu," kata Pitoyo saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Ia mengatakan, dengan total investasi sebesar Rp 3,5 triliun, pembangunan waduk Ciawi tidak terlalu mendesak, mengingat daya tampung dari waduk tersebut hanya 34 juta meter kubik dengan harga tanah yang mahal. "Itu harganya sama dengan 980 juta meter kubik di waduk Jatigede," katanya.
Saat ini proyek bendungan yang cukup besar yang sedang proses dibangun pemerintah adalah Waduk Jatigede berkapasitas hingga 1 miliar meter kubik.
Dikatakan Pitoyo, dengan investasi sebesar itu, dananya bisa dialihkan untuk proyek lain, seperti pembangunan waduk-waduk kecil di sekitar sungai Ciliwung. "Kalau saya usul uang untuk membangun waduk Ciawi itu dibuat untuk membangun waduk yang panjang di sekitar Ciliwung. Itu salah satu alternatifnya," katanya.
Pitoyo pun menyinggung, proyek yang juga belum begitu mendesak dan tidak sebanding dengan efek yang diberikan ialah pembangunan proyek multi purpose deep tunnel atau terowongan raksasa.
sumber: detik Finance.com