Lima Ribu Warga Hadiri Peringatan Tsunami di Aceh
Sekitar lima ribu warga menghadiri peringatan sembilan tahun tsunami Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis, 26 Desember 2013. Para pejabat pusat, daerah, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, masyarakat, siswa dan para guru hadir di tempat tersebut. Acara yang dimulai pukul 09.15 WIB, juga turut dihadiri oleh perwakilan guru dari Jepang. Pembukaan acara dimulai dengan pembacaan salawat badar, acara dilanjutkan dengan zikir dan doa serta tausyiah dengan menghadirkan pimpinan ESQ Ari Ginanjar. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Iliza Saadudin Djamal, dalam sambutannya menceritakan kembali bagaimana tsunami sembilan tahun lalu menghancurkan Banda Aceh sebagai Ibu Kota Aceh. "Warga kemudian bangkit untuk membangun kembali kota," kata Iliza. "Semoga tsunami menjadi renungan bagi kita semua, untuk menjadikan pelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah," dia menambahkan. Sejatinya pusat peringatan tsunami direncanakan digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, tetapi karena masih dalam kondisi becek dipindahkan ke Taman Ratu Safiatuddin. "Di sana lapangan masih berair, terpaksa dipindahkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Adami Umar, dalam kesempatan terpisah. Kuburan massal Ulee Lheu Banda Aceh juga dipadati ratusan keluarga korban tsunami, untuk berdoa dan membacakan surah Yasin. "Kami berdoa agar keluarga kami mendapat tempat di sisi-Nya," kata Raimah, seorang warga. (Sumber : Tempo)