SNI untuk Sistem Pipa Air Sangat Dibutuhkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Standarisasi Nasional (BSN) meningkatkan standarisasi untuk sistem pipa air, keran dan sistem pengolahan air lainnya dari hulu hingga hilir. Hal ini ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya ini sebaik-baiknya, juga mengatur sistem distribusi air.
"Secara umum kondisi plumbing di Indonesia masih jauh tertinggal. Walaupun tertinggal puluhan tahun," ujar Kepala BSN Bambang Prasetya, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Selasa (11/3/2014).
Bambang menilai negara harus menggodok kembali sistem pipa air di Indonesia. Apalagi ketersediaan air yang layak untuk konsumsi ini menjadi masalah penting.
"Hal ini terutama menyangkut mutu dan penyediaan air itu sendiri," jelas Bambang.
Namun kendati ketersediaan air yang layak untuk dikonsumsi sangat penting mengingat sifatnya yang makin terbatas. Saat ini di Indonesia yang sudah menerapkan standarisasi sistem tersebut sangat minim. Itu pun masih mencakup kalangan perkantoran dan gedung-gedung bertingkat.
"Jadi baru 10 persen sampai 20 persen, itu sangat kecil sekali," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, penerapan standardisasi ini sangatlah penting. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keamanan (safety) dan mengurangi potensi water losses atau pembuangan sumber daya air secara sia-sia.
"Selama ini, kita seringkali melihat pipa itu pecah di jalan. Nah dengan menerapkan sistem plumbing, kita berusaha meminimalisir kejadian tersebut, dengan demikian kualitas air yang dikonsumsi masyarakat semakin meningkat," ujar Bambang.