Balai Sungai Tambal Bendung Karet, Tinggal Satu Lubang Lagi
BANDA ACEH - Pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh terus memperbaiki kebocoran bendung karet Lambaro dengan cara menambalnya. Hingga Jumat (31/1), pekerja sudah berhasil menambal satu lubang dan tersisa satu lubang lagi. Diperkirakan untuk menambah satu lubang terakhir dibutuhkan waktu tiga hari.
“Kami membutuhkan waktu tiga hari untuk menuntaskan penambalan satu lubang yang masih tersisa,” tandas Kepala BWS Sumatera I Aceh, Jaya Sukarno yang didampingi PPK, Fadhly, kepada Serambi, kemarin.
Dikatakan, balon bendung karet Lambaro mengalami bocor akibat tertusuk kayu yang turun dari hulu Krueng Aceh, pada saat musim hujan pada akhir Desember 2019. Ada dua tusukan kayu bulat berdiameter 15-20 mm terdapat pada bendung karet bagian tengah, yang letaknya di bawah balon bendungan.
Akibat tusukan kayu itu, karet balon bendungan yang memiliki ketebalan sekitar 2 centimeter terkoyak, sehingga menyebabkan angin yang ada di dalam balon bendung karet ke luar dan bendungan menjadi kempis. Untuk mempertahankan posisi bendung karet, agar tetap gembung, penjaga pompa bendung karet, terus memompakan angin. “Tapi hasil yang dicapai, jelas tidak maksimal lagi,” ujar Jaya Sukarno.
Tindakan petugas terus memompa angin kedalam balon bendung karet dimaksudkan agar air sungai yang berada di sebelah timur bendung tidak turun. Sebab kalau balon bendung karet kempis, air permukaan sungai sebelah timur bendung langsung turun. “Ini akan berdampak pada menurunnya permukaan air baku yang menjadi sumber air bagi dua PDAM yang ada di kawasan itu, DPAM Tirta Daroy Banda Aceh dan PDAM Tirta Montala Aceh Besar,” tandasnya.
Kebocoran bendung karet tersebut membuat pasukan air baku ke kedua PDAM itu menurun 30 persen. Pada kondisi bendung karet normal, permukaan air di sebelah timur bendung sudah menurun satu meter dari kondisi normal, 2-3 meter dari dasar sungai. Hal itu karena debit air Krueng Aceh sejak awal Januari mengalami penurunan karena di hulu jarang turun hujan.
“Kebocoran bendung karet Lambaro kami ketahui dari laporan penjaga pompa, pada saat Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin, meninjau lokasi bendug karet tersebut, dua hari lalu,” ujarnya.
Keeseok harinya, tambah Jaya Sukarno, ia bersama PPK Bendung Karet meninjau lokasi untuk melihat bagian mana balon bendung karet yang bocor.Setelah menegtahui bagian yang bocor beradadi bawah bendunga karet yang tengah, PPK Bendungan Fadhly, langsung mencari penambal bendungan dan pada pagi Jumat (31/1) pagi, penambalan sudah dilakukan untuk satu lobang, dan lobang kedua akan dilakukan Sore Jumat atau, pagi Sabtu, pada saat air sungai sedang surut.
Kepala BWS Sumatera I Aceh, Jaya Sukarno menambahkan, penambalan bendung karet Lambaro perlu secepatnya dilakukan karena dalam kondisi kemarau seperti sekarang ini fungsi bendung karet untuk menahan hilangnya air baku perlu terus dijaga.
Tujuannya untuk pmenuhan kebutuhan air baku PDAM Tirta Daroy sebesar 800 liter/detik dan kebutuhan air baku PDAM Tirta Montala Aceh Besar 400-600 liter/detik.
Sebagai pihak yang bertanggungjawab merawat dan memelihara bendung karet Lambaro, kata Jaya Sukarno, BWS Sumatera I Aceh harus secepatnya mengembil langkah-langkah penanangan dan perbaikan, ketika ada bagian karet bendung yang koyak dan bocor.
Penangan cepat dan tepat itu, sudah menjadi misi bagi Balai untuk pelayanan kepada masyarakat. Karena, Balai juga menyadari kalau balon bendung karet yang bocor lamban ditangani, masyarakat juga nanti yang akan kesulitan mendapat suplai air bersih dari PDAM.
Karena itu, gangguan yang terjadi pada bendung karet itu, kita tangani segera, seperti bula Juli 2019 lalu. Balon bendungan karet di sisi kanan juga pernah bocor dan koyak selebar 3 meter.
Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh, juga yang memperbaiki dalam waktu dua pekan. Kali ini bocornya tidak lebar, dan pekerjanya penambalnya minta waktu tiga hari. “ Kita harapkan pada Sabtu ini, pekerjaan penambalan satu lobang lagi selesai, pada hari Minggu bendungan karet, sudah bisa dioperasikan kembali secara normal,” ujar Jaya Sukarno.(her)
Sumber: aceh.tribunnews.com