Capaian Pembangunan Infrastruktur PU
Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam medorong pertumbuhan ekonomi nasional. Indikasi ini diantaranya dapat dilihat dari besarnya pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 6,7% - 7,3% (2011-2012) yang akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan PDB dari 5,7% (2005) menjadi 6,5% (2012) dan diharapkan akan terus meningkat diatas 6,5% (7,0% - 7,7%) pada tahun 2014.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam Dialog Rumah Publik di TVRI, Jumat (25/4). Turut menjadi narasumber Ketua Komisi V DPR RI Laurens Bahang Dama.
“Di Bidang Bina Marga, kondisi kemantapan jalan pada akhir KIB I sebesar dan kondisi tersebut meningkat hingga akhir KIB II tahun 2013 mencapai sebesar 92,5%. Kemudian, peningkatan juga terjadi dalam pembangunan jalan Nasional, yaitu sepanjang 34.628 km pada akhir tahun 2004, hingga tahun 2009 pembangunan jalan nasional mencapai 35.411 km dan menjadi 38.245 km pada tahun 2013,” jelas Djoko Kirmanto.
Peningkatan jalan tol diupayakan dengan dibangunnya jalan tol sepanjang 71 Km, diantaranya ruas Kanci-Pejagan, Semarang-Ungaran, Nusa Dua-Benoa, JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan), Cinere-Jagorawi, Surabaya-Mojokerto, dan Bogor Ring Road. Pembangunan jalan tol hingga tahun 2009 mencapai 712,7 Km dan hingga tahun 2013 pembangunan jalan nasional mencapai 927,53 Km
Sementara itu, pembangunan jembatan telah dilakukan sepanjang 99.296 m, yang diantaranya adalah Jembatan Kelok 9 (Sumbar) dan jembatan Kali Putih (Jateng). Tercatat, pada tahun 2009 pembangunan jembatan mencapai 288.803 m dan hingga tahun 2013 pembangunan jembatan mencapai 353.166 Km.
Dalam mendukung konektivitas nasional, telah ditangani pembangunan jalan di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, antara lain telah terselesaikannya Lingkar Nagreg (Jabar), Jalan Pontianak-Tayan (Kalbar), dan Jalan Lintas Pantai Selatan ruas Pacitan-Sidomulyo-Hadiwarno (Jatim).
Di Bidang Sumber Daya Air, PU telah melakukan beberapa kegiatan untuk ketahanan air dan pangan. Untuk ketahanan air, PU telah membangun 15 waduk selama dua periode Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan 7 waduk tengah dibangun. Sehingga, pada akhir KIB II terdapat 22 waduk yang sudah terbangun. Sedangkan untuk ketahanan pangan, PU membangun drainase sawah dan jaringan irigasi baru dan pembangunan bendungan.
PU telah membangun jaringan irigasi yang dapat mengairi seluas 900rb ha sawah baru. Hingga 2014 diperkirakan akan bertambah menjadi 930 rb – 940 rb ha sawah. Untuk pembangunan embung, pada tahun tahun 2009 telah terbangun sebanyak 887 embung dan 284 waduk. Sedangkan hingga tahun 2013 telah terbangun sebanyak 1.451 embung dan 287 waduk.
Pembangunan Bendungan Keuliling DI Aceh, Pembangunan Kanal Banjir Timur memiliki panjang kanal 23,5 Km dan kedalaman kanal 3 - 7 m, Bendungan Ponre-Ponre terletak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Pembangunan embung haekrit berlokasi di desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Pembangunan pengendali sedimen yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Terkait dengan MDGs, capaian pelayanan sanitasi mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 55,53% menjadi 58,6% pada tahun 2013, Sedangkan cakupan pelayanan air minum yang meningkat dari 53,26% (2010) menjadi 61,08% (2013). Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal juga pembangunan rusunawa dari 300 twinblock pada 2010 menjadi 485 twinblock pada 2013.
Ditambahkan Laurens, capaian kerja yang dilakukan Kementerian PU cukup besar. Pemerintah mengusulkan anggaran berdasarkan proyek strategis. DPR melakukan tugas pengawasan dalam pencapaian program. Mengingat anggaran dari tahun ke tahun meningkat. Diharapkan RPJM berkelanjutan. (ind)
Sumber : pu.go.id