Fokus Bidang Sumber Daya Air Tahun 2014
Memantapkan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing Perekonomian dan Kesejahteraan merupakan tema dari Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2014, yang diadakan di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta (240214). Acara ini dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak, para pejabat eselon I, II dan III, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PU, Pimpinan Komisi V DPR RI, Michael Wattimena dan perwakilan dari Kementerian terkait. Konreg ini merupakan awal dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
"Konsultasi Regional (Konreg) tahun 2014 merupakan momentum yang penting dalam penyiapan rancangan program dan anggaran Kementerian PU mengingat peran dan fungsi strategis APBN 2015 yang akan bersifat transisional dalam menjembatani kesinambungan kebijakan dan program sebelumnya yang masih berlanjut pada tahun 2015. Hal tersebut dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pembangunan dan peningkatan daya saing untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain," jelas Djoko Kirmanto.
Menteri Pekerjaan Umum melanjutkan bahwa dalam konreg ini ada tiga fokus yang dapat dipertajam dan perlu mendapatkan perhatian yaitu pertama, tersusunnya arah pembangunan dan sasaran strategis pembangunan infrastruktur PU dan permukiman 2015-2019 per wilayah serta indikasi output prioritas nasional; kedua, tersusunnya arahan kebijakan usulan program dan anggaran 2015 serta rincian struktur program dan target outputnya; dan ketiga, merumuskan strategi pencapaian dan peningkatan kualitas program dan pelaksanaan kegiatan 2015 untuk menjamin delivery system yang lebih baik dan keterpaduan antar sektor dalam satuan wilayah pengembangan ataupun kawasan strategis nasional (KSN).
Khusus mengenai sumber daya air, Menteri PU memberikan beberapa arahan yaitu untuk mendukung ketahaan pangan diperkirakan pencapaian peningkatan dan pembangunan jaringan irigasi dan irigasi air tanah sekitar seluas 432.654 ha (melebihi target RPJMN seluas 130.780 ha) dan yang direhabilitasi seluas 1.700.173 ha (melebihi target RPJMN seluas 1,377.500 ha), serta peningkatan dan pembangunan reklamasi rawa dan tambak seluas 235.366 ha (melebihi target RPJMN seluas 11.000 ha) dan yang direhabilitasi seluas 690.868 ha (melebihi target RPJMN seluas 625.000 ha).
Terkait dengan ketahanan air, akan dicapai dengan pembangunan waduk sebanyak 29 buah (belum semua dapat diselesaikan pada akhir 2014) dan rehabilitasi 81 buah (target RPJMN 158 buah). Pembangunan embung/situ 1.172 buah (target RPJMN 158 buah) dan rehabilitasi 267 buah (target RPJMN 298 buah).
Selain itu dalam mengurangi luas kawasan yang terkena dampak banjir, akan dilakukan pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir sepanjang 1.442 km (melebihi target RPJMN 216 km), pengamanan pantai 276 km (melebihi target RPJMN 30 km), sedangkan rehabilitasi prasarana dan sarana pengendali banjir sepanjang 1.130 km (melebihi target RPJMN 386 km) dan rehabilatasi pengamanan pantai 16 km (target RPJMN 50 km).
"Beberapa kegiatan strategis dalam pengendalian banjir di Jakarta dan kota metropolitan maupun pengendalian sungai-sungai dalam mengamankan daerah permukiman maupun pertanian perlu diteruskan. Rehabilitasi dan pemeliharaan kiranya perlu mendapat perhatian yang lebih besar," ujar Djoko Kirmanto. (dew, datinSDA)
Sumber : sda.pu.go.id