Hari Bakti PU 72: Penghijauan di Palapa Tahura Saree
Aceh Besar - Dalam rangka hari bakti PU ke 72, Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 mengadakan acara Gerakan Mitigasi Bencana dengan melakukan penanaman pohon. Kegiatan berlangsung di Palapa Tahura Saree, Selasa 28 November 2017. Acara diawali dengan laporan dari ketua panitia yang disampaikan oleh Kepala BWS Sumatera 1, kemudian kata sambutan oleh Bupati Kab. Aceh Besar, selanjutnya arahan oleh perwakilan Menteri PUPR, dan penanaman pohon bersama. Acara penghijauan ini dipelopori oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian PUPR bersama tim Gerakan Nasional Kemitraan Pengamatan Air.
Bapak Ir. T. Maksal Saputra, S.T., M.T. dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan penanaman pohon adalah untuk mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada situ, danau, embung, waduk dan sumber-sumber air permukaan lainnya. Sehingga diharapkan kualitas dan kuantitas sumber-sumber air dapat terkendali. Penanaman pohon yang dilakukan dalam rangka hari bakti PU ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia di 34 provinsi dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 165267 pohon. Total bibit yang ditanam di lokasi acara berjumlah 2120 pohon. Bantuan bibit berasal dari Balai Pengelolaan DAS Krueng Aceh.
Sambutan oleh Bapak Ir. Mawardi Ali Bupati Kabupaten Aceh Besar. Beliau mengatakan pada tahun 2016 dan 2017 tercatat, di Kabupaten Aceh Besar beberapa kali mengalami bencana. Banjir bandang terjadi di kecamatan Seulimum, Darul Imarah dan Mesjid Raya. Longsor terjadi di Gle Pulot dan Gle Kulu. Kebakaran hutan terjadi di Lembah Seulawah. Menjadi tugas berat bagi pemerintahan Kabupaten Aceh Besar dalam upaya melaksanakan pelayanan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Maraknya penebangan liar merupakan salah satu bukti pentingnya menjaga kondisi hutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat yang menikmati hasil hutan baik tumbuhan, hewan, air maupun oksigen yang bersih harus melindungi dan merawat hutan. Dengan adanya penghijauan dalam rangka hari bakti PU ke 72 ini kita telah berpartisipasi dalam merawat hutan.
Arahan tentang gerakan mitigasi peduli bencana disampaikan oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan, Ditjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR, Bapak Ir. R M Dudi Suryo Bintoro, M.M. Dalam arahan diterangkan bahwa pertumbuhan penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan volume sampah sehingga terjadinya pencemaran lingkungan. Hal tersebut menjadi isu besar yang terjadi saat ini. Selain itu isu yang harus menjadi perhatian bersama adalah penghijauan guna meminimalisir bencana alam. Diharapkan gerakan menanam pohon bisa menjadi kebiasaan positif yang dapat dilakukan secara berkelanjutan dan dapat ditularkan kepada seluruh pihak sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang asri, sehat dan produktif.