Indonesia Bisa Naik Level Jika Pendidikan Meningkat
Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu Negara besar di dunia. Levelnya akan meningkat tidak lagi ‘hanya’ menjadi negara kelas tiga tapi masuk ke level menengah.
"Namun untuk bisa masuk kesana pendapatan perkapita atau GDP harus meningkat, GDP meningkat jika kompetensi meningkat, kompetensi meningkat jika pendidikan juga meningkat", ujar Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi (PusbinKPK) Panani Kesai pada Pembukaan Pelatihan dengan metode Distance Learning dan Continuing Profesional Development (CPD), Selasa (11/03) di Semarang.
Menyadari pendidikan menjadi unsur penting penentu arah bangsa, maka Kementerian PU saat ini gencar melaksanakan berbagai model Pelatihan yang cepat, massal, namun tepat sasaran. Metode Distance Learning yang dilaksanakan kali ini misalnya, adalah model pelatihan secara singkat dengan modul best practice atau berdasarkan pelaksanaan di lapangan.
Metode distance learning ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebanyak 60 orang, untuk jabatan Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan serta jabatan Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung. Kedua jabatan tersebut adalah bagian dari jabatan kunci yang ada dalam SKKNI atau yang banyak dibutuhkan di masyarakat.
"Ke depan Kementerian PU melalui BP Konstruksi akan memfasilitasi pelatihan sesuai permintaan dari stakeholders, jadi mungkin akan berbeda pelatihan yang diberikan antara satu daerah dengan lain, begitu juga institusi pendidikan satu dengan yang lain", ungkap Panani Kesai.
Sedangkan CPD adalah pelatihan untuk tingkat lanjut, dimana peserta di Semarang kali ini berjumlah 62 orang yang berasal dari Asosiasi Profesi di Jawa Tengah yang telah mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA). Tidak lupa Kepala PusbinKPK juga akan terus mendorong penggunaan Mobile Training Unit (MTU) ke kantong-kantong proyek dan tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Direktur Polines Supriyadi sangat antusias menerima fasilitasi yang diberikan Kementerian PU ini. Menurutnya percepatan kompetensi apalagi di Lingkungan Pendidikan adalah keharusan, mengingat di tahun 2015 yang sudah di depan mata persaingan terbuka dimulai. "Bahkan hal ini sudah sejalan dengan prinsip kami yang memang memberikan mata pelajaran vokasi atau penerapan di lapangan", ujar Supriyadi.
Selain pelatihan, dilakukan pula penandatangan Memorandum of Understanding (MoU antara Balai Peningkatan Keahlian PusbinKPK BP Konstruksi Kementerian PU dengan Politeknik Negeri Semarang untuk melaksanakan pengembangan pelatihan. Penandatangan ini dilaksanakan oleh Kepala Balai Peningkatan Keahlian Doedoeng Z. Arifin dengan Direktur Polines Supriyadi, disaksikan oleh Kepala PusbinKPK Panani Kesai. (tw/hl)
Sumber : pu.go.id