Izin Air Permukaan Pembangunan Bendungan KayanI Sudah Diteken
TANJUNG SELOR – Upaya percepatan persiapan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Kayan I oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang direncanakan Oktober mendatang terus digenjot oleh pemerintah daerah, mulai dari tingkat kabupaten hinga provinsi.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menjelaskan, izin air permukan sudah ditanda tangani olehnya. Hanya saja, yang masih menjadi persoalan saat ini untuk membawa material dengan beban yang cukup berat itu, pihak perusahaan masih meminta izin untuk melakukan pengerukan dasar sungai agar kedalamannya dapat terpenuhi.
“Untuk izin air permukaan sudah saya teken, jadi sudah lengkap,” ujarnya saat ditemui awak media ini saat usai rapat membahas persoalan listrik Kota Tarakan di ruang Serbaguna Pemprov Kaltara, Rabu (13/7).
“Terutama di daerah muara dan ke arah hulu sungai. Untuk pembiayaannya dari mereka (Perusahaan. Red) sendiri, itu juga sangat membantu kita,” sambungnya.
Lanjut dikatakan oleh mantan Sekretaris Pemprov (Sekprov) kaltim ini, untuk pembangunan bendungan yang nantinya diperkirakan mampu menghasilkan energi sebesar 660 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) itu, direncanakan sudah akan dimulai pada Agustus dan September mendatang.
Irianto juga mengatakan, saat berkunjung ke Jakarta nanti, ia juga berencana akan bertemu kembali dengan pihak perusahaan untuk memastikan pengerjaannya sesuai dengan kunjungan Menteri ESDM beberapa waktu lalu.
Setelah semua itu dilakukan, barulah pihak perusahaan memenuhi kebutuhan seperti material, alat-alat yang dibutuhkan untuk pembangunan dan tenaga ahli yang didatangkan dari Cina untuk mengawasi dan melaksanakan konstruksi.
Intinya, kata dia, pemprov kaltara akan tetap memberikan dukungan terhadap kegiatan yang nanti akan berujung kepada kesejahteraan masyarakat Kaltara, khususnya yang ada di Bulungan. “Paling lambat minggu keempat setelah Idul Fitri ini, mereka sudah akan melakukan pengerukan jika memang ada daerah yang harus mereka keruk sungainya agar kapal yang mengangkut material itu bisa masuk,” tutupnya. (iwk/keg)
Sumber: prokal.co