Kebocoran Bendung Karet Mulai Ditambal
BANDA ACEH - Pihak PDAM Tirta Daroy, bersama Dinas PUPR Kota Banda Aceh dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Sabtu (20/2/2021) melakukan penambalan bendungan karet Lambaro, Aceh Besar, yang bocor akibat tertusuk bengkalai banjir beberapa waktu lalu.
Untuk tahap awal, dilakukan pembangunan kisdam atau bendungan sementara setinggi 4,5 meter dengan panjang sekitar 70 meter. “Pembangunan kisdam tersebut untuk memudahkan penambalan bendungan bagian bawah yang bocor,” jelas Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub melalui Direktur Teknik, Irwandi, kepada Serambi, Minggu (21/2/2021).
Dikatakan, pekerjaan penambalan bendung karet sudah dimulai sejak Sabtu (20/2/2021), sebagai tindak lanjut hasil kesepakatan rapat antara Kepala BWS Sumatera I, Djaya Sukarno, Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Jalaluddin, dan Direktur PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub, pada awal Desember 2020.
“Pihak BWS Sumatera I memenuhi janjinya dan mulai Sabtu kemarin, mereka sudah mengirim satu unit beko dan truk ukuran besar untuk pelaksanaan pembangunan bendungan sementara,” terangnya.
Bendungan sementara yang mau dibangun, sebut Irwandi, panjangnya sekitar 70 meter dan tinggi 4,5 meter. Untuk truk pengangkut tanahnya masih kurang dan PDAM Tirta Daroy sudah mengajukan tambahan permintaan truk sebanyak 3 unit ke Dinas Prasarana dan Permukiman (Perkim) Aceh yang difasilitasi Kepala Dinas PUPR Kota Banda Aceh.
Untuk pembangunan bendungan sementara, tambahnya, butuh waktu 1 bulan. Kisdam tersebut untuk membantu percepatan penambalan karet bendungan yang bocor. Menurutnya, ada tujuh lobang pada bendung karet itu yang harus ditambal. Apalagi ada karet bendungan yang sobek mencapai tiga meter. “Keberadaan kisdam juga untuk menaikan muka air baku dalam sungai, sehingga pompa penyedot bisa bekerja normal,” jelas Irwandi.
Sementara kapasitas penyaringan air bersih PDAM Tirta Daroy saat ini 750-900 liter/kubik. Sedangkan serapan air baku pada musim panas ini, turun menjadi 450 liter/detik dari 750-900 liter/detik. “Penyebabnya akibat bendungan karet bocor, sehingga tidak mampu menahan ketinggian muka air baku dalam sungai. Semakin cepat dilakukan pembuatan kisdam, akan semakin bagus dan bisa cepat dilakukan penambalan,” ujarnya.
Kepala Balai BWS Sumatera I, Djaya Sukarno mengatakan, pekerjaan pembangunan bendungan lambaro yang baru akan dilakukan tahun depan. Pada tahun ini, dilakukan lelang pembuatan gambar bentuk bendungan/DED nya dulu, setelah pekerjaan pembuatan DED nya selesai, baru akan dimulai pembangunan fisiknya.
“Karena itu, ia meminta pihak PDAM untuk bersabar. Setelah DED nya selesai, pembangunan fisiknya akan dimulai. Sekarang ini, bendungan yang bocor, ditambal dulu,”ujarnya.
Sumber: Kebocoran Bendung Karet Mulai Ditambal - Serambi Indonesia (tribunnews.com)