Kesadaran Dan Kelestarian Sungai Merupakan Tanggung Jawab Bersama
Sungai merupakan sumber utama untuk memenuhi air bagi manusia. Banyak masyarakat menggantungkan sumber air bersih yang berasal dari sungai. Namun kepedulian terhadap sungai masih belum tumbuh dengan baik dalam pribadi setiap orang. Hal ini terlihat dari adanya pencemaran yang terjadi pada sungai seperti pembuangan sampah ke sungai.
Kebersihan dan kelestarian sungai tidak dapat dijaga oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saja, Namun harus ada kepedulian dan kesadaran dari masyarakat untuk mengelola dan melestarikan sungai didaerahnya.
Oleh Karena itu, dalam rangka peringatan Hari Air Dunia ke XXV dengan tema air dan air limbah yang merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya, Balai Wilayah Sungai Sumatera-I mengadakan rangkaian kegiatan-kegiatan guna menarik perhatian publik terkait pentingnya air bersih dalam kehidupan yang bertujuan dalam menumbuh kembangkan rasa dalam upaya melestarikan dan mengelola sumber air baik kualitas maupun kuantitas bagi kehidupan secara berkelanjutan.
Salah satunya dari rangkaian kegiatannya adalah Susur Sungai Krueng Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 yang dihadiri oleh Pejabat di lingkungan pemerintah Aceh dan SKPA pemerintah Aceh, unsur Kepolisian dan TNI, unsur Muspika, komunitas peduli sungai, pemerhati lingkungan, dan unsur akademis.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Hari Air Dunia Ke XXV Ibu Yusvira Syah Putri ST, MT berharap agar dengan adanya rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Air Dunia nantinya perhatian masyarakat dalam melestarikan sumber daya air khususnya dalam menciptakan kondisi dan kualitas air untuk kehidupan akan lebih baik.
Air adalah sumber daya yang dapat diperbeharui yang artinya walaupun dipakai air tidak akan habis akan tetapi kadang kala ada ulah manusia yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan kelangkaan air bersih. Oleh karena itu air perlu dilestarikan dan dihemat. Maka diharapkan masyarakat harus menjaga sumber-sumber air karena belum tentu 50 tahun yang akan datang, air bisa dinikmati seperti sekarang ini. Terang wakilokta Walikota Banda Aceh dalam sambutan dan arahannya yang diwakilkan oleh Bapak Jalaludin ST, MT(Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Banda Aceh).
Kegiatan dilanjutkan dengan menyusuri Krueng Aceh dengan rute dermaga pango, bendungan karet pagar air berakhir di dermaga keudah menggunakan perahu. Selain itu pada kegiatan susur sungai ini dilakukan pengambilan sampel air pada intake air baku PDAM Tirta Montala. untuk mengetahui bagaimana kualitas air di Krueng Aceh saat ini. Kegiatan juga dilanjutkan dengan peninjauan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota Banda Aceh yang merupakan salah satu program dalam pengolahan limbah pada wilayah kota Banda Aceh dengan harapan air limbah tidak ada lagi yang mengalir langsung ke sungai agar tidak terjadi pencemaran terhadap sungai.
Adapun rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke XXV adalah Susur sungai Krueng Aceh pada tanggal 18 Maret 2017, Penanaman Pohon di RTH Ribang pada tanggal 19 Maret 2017, Donor Darah di Halaman Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera-I, Seminar Hari Air Dunia di Hotel Hermes Palace Banda Aceh pada tanggal 22 Maret 2017 dan Lomba Mewarnai dan melukis serta fotografi pada tanggal 25 Maret 2017.