Pembangunan Bendungan Karalloe Dimulai
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Bendungan Karalloe di Makasar, Selasa (4/3). Bendungan Karalloe terletak di Kab. Gowa, Kec. Tompobulu dan Kec. Biring Bulu, tepatnya di dua Desa yaitu Desa Garing dan Desa Taring.
Menteri PU mengatakan Bendung tersebut akan mengairi Daerah irigasi Karalloe dan nantinya ditujukan untuk peningkatan luas tanam dari 4.000 hektar menjadi 7.004 hektar. Kemudian, akan mendorong peningkatan intensitas tanam dari 150 % menjadi 200 % dengan pola tanam padi – padi dan mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, pembangunan bendungan ini bertujuan untuk penyediaan air baku untuk wilayah Jeneponto dan sekitarnya.
"Pembangunan ini bertujuan untuk mengairi Daerah Irigasi Karalloe yang meningkat menjadi 7.000 ha. Alhamdulillah jika nantinya dapat mencapai 10.000 ha untuk mengairi daerah irigasi," ujar Menteri PU.
Menteri PU mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan salah satu cara untuk mengembangkan suatu wilayah. Oleh karena itu harus tetap mendukung komitmen pemerintah dalam melestarikan lingkungan. "Kita tidak boleh merusak lingkungan, saya minta ini menjadi komitmen kita semua untuk terus menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya jika kita menebang pohon satu berarti harus menambahnya dua kali lipat," ucap Djoko Kirmanto.
Beliau berharap pelaksanaan pekerjaan pembangunan Bendungan Karalloe akan berjalan dengan baik. Untuk itu, dukungan pemerintah daerah dan masyarakat sangat diharapkan karena pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum. Khususnya pembangunan bendungan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan tidak hanya untuk milik Kementerian Pekerjaan Umum semata, akan tetapi milik kita bersama.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Agus Setiawan menambahkan Bendungan Karalloe dibangun selama empat tahun pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan biaya 518 miliar berasal dari ABPN. Lanjut Agus, Daerah Genangan dan daerah aliran sungai terletak di Kab. Gowa, sedangkan jaringan irigasi dan daerah irigasinya terletak di Kab. Jeneponto.
"Saat ini, di D.I. Kelara terdapat jaringan irigasi yang disuplai oleh dua bendung, yaitu Bendung Kelara dan Bendung Karalloe. Namun, pada musim kemarau D.I. Kelara Karalloe seluas 7.004 Ha tidak dapat terairi seluruhnya karena keterbatasan air di Sungai Kelara dan Sungai Karalloe," ungkap Agus.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berharap dengan adanya pembangunan Bendungan Karalloe kehidupan rakyat makin baik, ekonomi Sulawesi Selatan semakin baik bahkan pertanian nantinya juga akan semakin baik.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mohammad Hasan, Direktur Sungai Pantai Pitoyo Subandrio, Kepala Pusat Komunikasi Publik Danis H Sumadilaga serta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Deded Permadi. (An)
Sumber : pu.go.id