Pembenahan Wilayah Berpotensi Banjir Untuk Menghadapi Curah Hujan Tinggi
Tim koordinasi Pengelolaan Suber Daya Air (TKPSDA) mengadakan rapat dalam rangka membahas tentang matriks program rencana pengelolaan SDA dan isu strategis pengelolaan SDA terhadap pendayagunaan SDA melalui Sidang II dan III TKPSDA WS Jambo Aye. Kegiatan diadakan pada 13 s/d 15 Desember 2016 di Hotel Harmoni, Langsa.
Sidang TKPSDA II dan III merupakan lanjutan dari Sidang I yang di adakan di Takengon. Sidang II ini membahas tentang program-program yang ditentukan pada sidang sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan Sidang III dengan pembahasan tentang isu-isu yang terjadi di Wilayah Sungai Jambo Aye. Dilakukan kunjungan lapangan yang dikhususkan pada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Arakundo, Idi, dan Perlak. Dalam laporan yang disampaikan oleh Bapak Erichson Febri Sinaga, ST. dirincikan bahwa pada Sidang II dan III ini peserta yang diundang berjumlah 34 orang yang merupakan anggota dari TKPSDA WS Jambo Aye periode II. Narasumber yang dihadirkan yaitu Kepala Stasiun BMKG Malikussaleh Aceh Utara, Bapak Nasrol Adil. Dihadirkan juga pembicara dari PT. Aditya Engineering Consultant selaku penyusun rencana pengelolaan dan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera-I.
Dalam seminarnya Bapak Nasrol Adil menerangkan tentang BMKG dan kaitannya dengan pengelolaan Sumber Daya Air. BMKG merupakan sebuah lembaga yang melaksanakan tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofiika. Tugas BMKG termasuk mengamati perubahan di atmosfer atau pergantian cuaca sehingga berkaitan dengan pengelolaan SDA. Air yang dikelola merupakan air dari atas yaitu hujan, bagaimana hujan terbentuk, dan apa dampak yang diberikan hujan terhadap daratan. Pola cuaca sangat dipengaruhi oleh pola global. Pergeseran matahari mempengaruhi suhu dan tekanan udara. BMKG telah melakukan beberapa analisis yang dapat disimpulkan bahwa jika terjadi hujan dengan curah hujan normal maka wilayah yang selalu banjir dipastikan tetap memiliki peluang banjir apabila tata kelola air diwilayah tersebut belum dibenahi, wilayah DAS Jambo Aye berpeluang potensi curah hujan tinggi dibagian hulu terutama pada bulan Mai dan November serta bagian hilir pada bulan Oktober s/d November, proyeksi 22 tahun kedepan (2038) potensi hujan terbesar untuk wilayah hulu dan hilir DAS Jambo Aye bergeser ke bulan Mai sedangkan di Aceh Timur dan Aceh Utara curah hujan akan meningkat di bulan Desember.
Setelah seminar acara dilanjutkan dengan persidangan Sidang II TKPSDA WS Jambo Aye yang diawali dengan pembacaan risalah rapat Sidang I. Kemudian penjelasan poin-poin matriks rencana pengelolaan SDA WS Jambo Aye yang disampaikan oleh pihak Konsultan dari PT. Aditya Engineering Consultant. Proses sidang berjalan dengan baik dengan diskusi dan tanggapan-tanggapan dari peserta hingga berakhir dengan persetujuan bersama.
Sidang lanjutan yaitu Sidang III TKPSDA WS Jambo Aye yang dilaksanakan setelah Sidang II dimulai dengan seminar tentang Potensi Pendayagunaan Sumber Daya Air Pada WS Jambo Aye yang disampaikan oleh perwakilan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera I. Secara umum dibahas tentang latar belakang, maksud, dan tujuan pengelolaan SDA WS Jambo Aye. Tujuan pengelolaan yang dilakukan adalah demi terwujudnya kelestarian sumber daya air, pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya air yang serasi dan optimal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung lingkungan dan mengurangi daya rusak air serta sesuai dengan Kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah yang berkelanjutan.
Untuk memperoleh deskripsi tentang potensi dan isu-isu strategis yang terjadi di WS Jambo Aye dilakukan kunjungan lapangan ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Hasil pengamatan didiskusikan pada Sidang III lanjutan kemudian disusul dengan penutupan acara.