Penyebab Gempa Bumi dan Tsunami Chili 02 April 2014
Pada tanggal 02 April 2014, Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,2 Mw kembali menguncang Chili. Menurut USGS, gempa bumi tersebut berada pada episenter 19.642° LS dan 70.817° BB dengan kedalaman lebih kurang 20 Km. Akibat gempa dahsyat tersebut, peringatan akan adanya tsunami dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan masyarakat yang tinggal di pinggir pantai dihimbau untuk menjauhi pantai. Gempa bumi Chili April 2014 ini bukanlah gempa dahsyat pertama bagi masyarakat Chili, pada tahun 2010 yang lalu gempa berkekuatan 8,8 Mw juga melanda Chili.
Tatanan Tektonik Chili
Menurut USGS, negara Chili dan bersama beberapa negara di sekitar Chili berada pada kawasan aktif secara tektonik lempeng. Di pantai barat Chili, Peru dan Ekuador terdapat zona pertemuan antara lempeng Nazca dengan lempeng Amerika Selatan. Pertemuan lempeng tersebut secara subduksi dimana lempeng Nazca menunjam masuk ke bawah lempeng Amerika Selatan dengan kecepatan 65 mm/tahun. Pergerakan lempeng Nazca yang menunjam ke bawah lempeng Amerika Selatan juga ditandai dengan terbentuknya pergunungan Andes sepanjang negara Chili dan peru Peru.
“Kalau kita lihat-lihat, ternyata tatanan tektonik Chili hampir sama dengan tatanan tektonik sumatra dimana di bagian lautnya ada zona pertemuan antara 2 lempeng dan keaktifan pergerakan ini ditandai dengan munculnya Bukit Barisan sepanjang pulau Sumatra.”
Karena kawasan tersebut aktif secara tektonik, maka kejadian gempa-gempa besar sudah sering terjadi dan ini sama seperti di tempat kita Indonesia. Gempa bumi terbesar di dunia sendiri sampai saat ini masih dipegang Chili. Gempa tersebut adalah gempa bumi tahun 1960 dengan magnitudo gempa 9,5 Mw yang terjadi di bagian selatan Chili. Selain memegang rekor gempa terbesar, gempa bumi dahsyat dengan skala magnitudo di 8,8 Mw juga sering terjadi di Chili diantaranya gempa bumi tahun 1877 dan tahun1868 (USGS, 2014).
Mekanisme Gempa Bumi Chili dan Penyebab Tsunami
Gempa bumi ini merupakan gempa akibat pertemuan antara lempeng Nazca dengan lempeng Amerika Selatan. Menurut mekanisme fokal yang saya periksa dari website USGS, mekanisme sumber gempa bumi tersebut adalah patahan/sesar naik (thrust faulting) yang terjadi di lempeng Amerika Selatan. Geometri patahannya menjurus ke arah 161° dari utara dan kemiringan patahannya 79° (Mekanisme fokus (Focal Mechanism) merupakan penggambaran deformasi inelastis sumber gempa sehingga menghasilkan getaran/seismisitas. Mekanisme fokus ini sangat berhubungan dengan orientasi bidang sesar yang bergeser dan slip vektor-nya atau sering dikenal solusi bidang patahan. Hasil plot mekanisme fokus berasal dari gelombang P (primer/pressure wave) yang teramati setelah gempa terjadi).
Apabila kita melihat mekanismenya patahan/sesar naik dengan kemiringan sudut patahan hampir tegak (90°), maka mekanisme seperti ini sangat dimungkinan akan terjadi tsunami. Terlebih lagi sumbernya gempanya tergolong dangkal. mekanisme. Fenomena mekanisme gempa bumi Chili ini mengingatkan kita kembali pada tsunami Aceh tahun 2004 dimana mekanisme sumber gempanya juga diakibatkan oleh patahan/sesar naik.
Beberapa menit setelah gempa terjadi, pihak berwenang Chili langsung mengeluarkan Tsunami Warning. Warning yang dikeluarkan sangat beralasan karena patahan/sesar naik yang menjadi sumber gempa tersebut akan menganggu air laut sehingga menyebabtkan tsunami.
Sumber: http://www.ibnurusydy.com/, http://www.usgs.gov/