Peringati HAD Kemen PU Gelar Gerakan Peduli Situ dan Sungai
Dalam rangka Hari Air Dunia ke XXII tahun 2014, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) melaksanakan kegiatan “Gerakan Peduli Situ dan Sungai” (7/5) di Situ Cipicung, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan bahwa Tema Hari Air Dunia ke XXII ini mempertimbangkan keterkaitan erat antara air dan energi.
“Contoh keterkaitan antara air dan energi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air seperti di Waduk Juanda, Waduk Sutami dll, PLTA merupakan pembangkit listrik yang sangat ramah terhadap lingkungan,”tutur Djoko.
Disisi lain, tambah Djoko energi di butuhkan pada setiap tahapan pengelolaan air, mulai proses pengambilan air di sumbernya, pengolahan air, hingga distribusi air. Persediaan air dan energi sama-sama terbatas namun permintaannya justru meningkat.
Selain itu, Ketahanan Pangan akan sangat bergantung dari budidaya pertanaman dan efisiensi penggunaan air. Sehingga dibutuhkan tempat tempat penampungan air baik alami maupun infrastruktur yang dibangun untuk mendukung terjaminnya kelestarian air untuk kebutuhan akan pangan.
“Terkait dengan tiga tantangan tersebut diatas yaitu Pangan, Air dan Energi, untuk memanfaatkan potensi sumber daya air yang ada maka dapat dilaksanakan melalui pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan,” tambah Djoko.
Selanjutnya, Djoko mengatakan, kegiatan Gerakan Peduli Situ dan Sungai ini pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu, seperti adanya hubungan timbal balik yang harmonis antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Industri dan masyarakat umum yang merupakan pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air terpadu.
“Karena pada akhirnya semua infrastruktur yang dibangun Pemerintah bertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,”kata Djoko.
Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane (Cilicis) T. Iskandar mengungkapkan pemilihan area situ sebagai lokasi peringatan dikarenakan atas kepeduliaan agar kita senantiasa menjaga situ agar terjaga kelestarian dan fungsinya sebagai tampungan air alami dan konservasi lahan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan secara luas akan arti pentingnya peduli terhadap Sumber Daya Air, kemudian mengajak semua pihak untuk menjadga kelestarian dan mengurangi dampak daya ruasak air,” tutur Iskandar.
Gerakan Peduli Situ dan Sungai tersebut diantaranya dilaksanakan penyebaran benih ikan dan penanaman pohon selain itu juga diselenggarakan pameran dari komunitas dan lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan air. (nrm)
Sumber : pu.go.id