Peringati HAD XXIX dengan Aksi Bersih-Bersih Sungai
Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia XXIX tahun 2021 yang bertema "Mengelola Air Menjaga Kehidupan", Balai Wilayah Sungai Sumatera I (BWS Sumatera I) mengadakan banyak kegiatan, salah satunya adalah Aksi Bersih-Bersih Sungai. Kegiatan bersih-bersih tersebut dilakukan di Sungai Kr. Aceh, pada saluran pembuangan kanan, mulai dari ruas Jembatan Lamnyong hingga Jembatan Kr. Cut. Kegiatan berlangsung pada hari Jumat, 19 Maret 2021 dan dihadiri oleh 70 peserta. Peserta pada kegiatan ini terdiri dari Dinas Pengairan Aceh, BWS Sumatera I, Komunitas Mahasiswa Peduli Lingkungan, serta masyarakat Gampong Rukoh dan Gampong Baet. Kegiatan bersih-bersih sungai ini bertujuan untuk membersihkan sungain dari sampah, melestarikan ekosistem yang ada di sungai, dan menyelamatkan kehidupan.
Bapak Kepala Balai BWS Sumatera I, mengatakan bahwa air itu sangat penting dan dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupan. Tanpa air akan mengakibatkan tanah tandus, tumbuhan layu dan mati, pertanian dan perkebunan akan gagal panen, ternak-ternak mati, bahkan sektor industri, pertambangan dan pariwisata juga akan gagal. Penggunaan air untuk kebutuhan pokok harus memenuhi kriteria air yang bersih, dimana air tidak tercemar oleh bahan-bahan yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
Upaya pelestarian sungai salah satunya dengan membiasakan tidak membuang sampah ke sungai. Kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah ke sungai harus benar-benar dihilangkan. Tidak membuang limbah rumah tangga maupun industri ke sungai merupakan suatu bentuk upaya pelestarian sungai. Sebaiknya limbah tersebut diolah terlebih dahulu di tempat pengolahan limbah sebelum akhirnya dibuang. Tidak hanya di hilir sungai yang harus dijaga, akan tetapi juga harus memperhatikan daerah hulu sungai. Pohon-pohon di sekitar hulu sungai tidak boleh digunduli agar tidak menyebabkan terjadinya erosi tanah. Erosi dapat menyebabkan sedimentasi, akibatnya sungai menjadi dangkal sehingga debit air sungai berkurang dan dapat memicu banjir saat musim hujan. Masalah ini merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat.