Rangkaian Hari Bakti PUPR ke-77, BWS Sumatera I Adakan Kegiatan Pengelolaan Komunitas Eceng Gondok dan Limbah Kotoran Hewan Menjadi Produk Bermanfaat
Banda Aceh- Dalam rangka menyambut hari bakti PUPR ke-77 Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I mengadakan Kegiatan Pengelolaan Komunitas Eceng Gondok dan Limbah Kotoran Hewan menjadi Produk Bermanfaat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari (16-17/11/2022) di Hotel Hermes Palace dan Bendungan Keuliling.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 48 orang, yang terdiri dari unsur pemerintah Provinsi Aceh, pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Pemerintah Kota Sabang, Para Kepala dan Petugas unit pengelola bendungan (UPB), komunitas dan masyarakat. Adapun nara sumber berasal dari pengrajin tanaman eceng gondok dan konsultan pertanian swadaya.
Kasi operasi dan pemeliharaan (O&P), Ibu Yusvira Syahputri, ST, MT, dalam laporan panitia menyatakan tujuannya diselenggarakan kegiatan ini untuk memberikan pembekalan kepada instansi pemerintah, komunitas, dan masyarakat sekitar bendungan dan danau agar dapat menjaga fungsinya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya rusak alam maupun tindakan manusia melalui Pengelolaan Komunitas Eceng Gondok dan Limbah Kotoran Hewan menjadi Produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Adapun Kepala BWS Sumatera I, Bapak Heru Setiawan, ST, M. Eng, dalam kata sambutannya menyampaikan pertumbuhan eceng gondok dapat memberi dampak berupa terjadinya penurunan volume tampungan air pada danau, embung, dan bendungan, sedangkan adanya kotoran hewan yang sering dijumpai di sekitar danau, embung, dan bendungan dapat mengganggu kenyamanan bagi yang berkunjung ke lokasi-lokasi tersebut. Dengan dilatarbelakangi permasalahan-permasalahan tersebut, Kepala BWS Sumatera I mengajak para peserta untuk mempelajari pengelolaan komunitas eceng gondok dan limbah kotoran hewan sebagai produk bermanfaat. Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan dan pengelolaan kotoran hewan sebagai pupuk yang ramah lingkungan sehingga dapat melestarikan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Hermes ini, dilanjutkan dengan pemaparan materi Pengelolaan Eceng Gondok oleh bapak Mursalim dari E.G Craft, pengrajin eceng gondok. Bapak Mursalim menjelaskan produk-produk kerajinan tangan yang dapat dihasilkan dari pengelolaan eceng gondok dan pangsa pasar untuk penjualan produk-produk tersebut. Sedangkan pada materi kedua diisi oleh bapak Admansyah Lubis yang menjelaskan pengelolaan kotoran hewan menjadi produk yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Dengan tanah yang subur, dapat menghasilkan berbagai jenis tanaman baik buah-buahan maupun sayur-sayuran dalam kualitas baik. Kegiatan pada hari pertama ini diisi dengan diskusi berbagi wawasan dan pengalaman antara nara sumber dan peserta serta diakhiri praktikum pembuatan sendal dengan memanfaatkan eceng gondok.
Pada hari kedua, kegiatan dilaksanakan di Bendungan Keuliling, Kab. Aceh Besar. Bapak Admansyah Lubis dari konsultan pertanian swadaya selaku pemateri, secara langsung mempraktekkan pengelolaan kotoran hewan dengan mengambil contoh kotoran hewan yang berada di sekitar Bendungan. Dalam kegiatan ini para peserta ikut serta mempraktekkan cara mengelola kotoran hewan. Disamping mempraktekkan cara mengelola kotoran hewan oleh peserta, kegiatan di Bendungan ini juga banyak diisi diskusi antara peserta dengan nara sumber mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pertanian. (nz)