Sosialisasi Relokasi Warga Ciliwung Dilakukan Bertahap
JAKARTA, Sosialisasi relokasi bagi sekitar 6.790 kepala keluarga di sepanjang Sungai Ciliwung di Jakarta Timur, mulai dilakukan. Sosialisasi pemindahan warga sebagai buntut proyek normalisasi sungai pun dilakukan secara bertahap dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
"Sudah mulai kami lakukan. Kampung Melayu sudah 1.500 kepala keluarga kami sosialisasi untuk pindah, tinggal bergeser ke Kebon Manggis ada 700 kepala keluarga dan lainnya," ujar Wali Kota Jakarta Timur, HR Krisdianto kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2013).
Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh perangkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan itu, warga dijelaskan rencana akan ada pelebaran badan sungai dengan lebar yang bervariasi antara 35 hingga 50 meter dari panjang 4,8 kilometer Sungai Ciliwung yang melintas di Jakarta Timur. Oleh sebab itu, warga diimbau mau direlokasi.
Ada dua bentuk kompensasi yang ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada warga. Pertama, pindah ke tiga rumah susun yang telah disediakan, yakni Rusunawa Cipinang Besar Selatan sebanyak 500 unit, Rusunawa Pinus Elok sebanyak 800 unit, dan Rusunawa Pulo Gebang
Komaruddin sebanyak 600 unit. Kedua, bagi mereka yang tak dapat rumah susun, akan diganti sesuai luas tanahnya.
"Sejauh ini tidak ada kendala. Warga malah tampak bersemangat direlokasi. Hanya kan memang belum semuanya, masih ada lagi warga yang belum kami sosialisasikan," kata Kris.
Kris mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan sosialisasi tersebut secara cepat dan tepat. Hal itu dilakukannya agar proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang ditargetkan dimulai tahun 2013, sebagai salah satu program pemerintah pusat mengantisipasi banjir Ibu Kota segera terlaksana. Kondisi yang kini terjadi pada Sungai Ciliwung, khusus di Jakarta Timur, yaitu memiliki lebar 35 meter.
Rencananya, normalisasi sungai adalah dengan memperlebar sungai menjadi 50 meter. Otomatis pemerintah harus memperlebar 7,5 meter ke selatan dan 7,5 meter ke utara. Setelah dinormalisasi, tepi sungai akan diuruk dan dibeton dengan ketinggian dua meter. Jika proyek normalisasi berhasil dilakukan, kapasitas sungai diklaim bisa naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya menampung 30 hingga 40 persen saja.
sumber : Kompas.com