TKPSDA WS Woyla-Batee Pantau Isu Strategis di Meulaboh dan Nagan Raya
Nagan Raya - Sekretariat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) BWS Sumatera I menggelar Sidang III TKPSDA WS Woyla-Batee Periode II Tahun 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis pengelolaan sumber daya air pada WS terkait. Kegiatan direncanakan akan berlangsung selama 3 hari, 19 s/d 21 Agustus 2022 dengan agenda pembukaan dan paparan materi di hari pertama, kunjungan lapangan dan sidang komisi di hari kedua, dan membahas draft isu-isu strategis serta penutupan dihari terakhir. Acara yang diselenggarakan di Hotel Grand Nagan ini diikuti oleh Anggota TKPSDA WS Woyla-Batee beserta undangan.
Jumat (19/8), Pada pembukaan Sidang III TKPSDA WS Woyla-Batee, di dalam kata sambutan yang dibacakan oleh Ibu Nurbaiti disebutkan bahwa pada masa sekarang ini penerapan pengelolaan SDA masih cenderung terkotak-kotak tergantung pada kebutuhan tertentu, hal seperti ini mengakibatkan berbagai program dan kebijakan tergantung pada sektor yang dibutuhkan sehingga pengelolaan SDA yang terpadu menjadi sulit. Konsep dan pemahaman pengelolaan SDA yang menyeluruh dan terpadu haruslah bermuara pada terciptanya kecukupan air untuk berbagai kebutuhan, mutu air memenuhi syarat, serta keamanan dari daya rusak air demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan diadakannya sidang TKPSDA ini diharapkan para anggota mampu memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan sehingga membantu mengatasi isu-isu di WS Woyla-Batee dan tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat." ungkapnya.
Narasumber, perwakilan dari PDAM Tirta Meulaboh menerangkan bahwa kualitas air disana masih dipengaruhi oleh faktor alam seperti cuaca, jika musim hujan air berwarna coklat dan payau, apabila musim kemarau air menjadi asin. Suplai air untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari di wilayah Meulaboh sudah memenuhi standar namun untuk masyrakat Aceh Barat secara keseluruhan ternyata belum sepenuhnya merata keseluruh wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten tersebut. Baru tiga Kecamatan yang mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Meulaboh.
Setelah dilakukan kunjungan lapangan ke tiga lokasi yang berbeda (20/8), ditemukan berbagai isu-isu yang terjadi di WS Woyla-Batee, antara lain kerusakan rawa gambut tripa, erosi badan jalan di Gampong Drien Tujoh, erosi badan jalan di Gampong Mon Dua, Banjir di Gampong Lueng Keubeu Jagat, dan Pengembangan Jaringan PDAM Tirta Meulaboh yang belum merata. (am)