Upaya Pencegahan dan Penanganan Banjir di Wilayah Sungai Jambo Aye
Banda Aceh - Senin 18 Desember 2017, Sekretariat TKPSDA Balai Wilayah Sungai Sumatera I Menyelenggarakan Sidang IV Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Jambo Aye guna membahas "Upaya Pencegahan dan Penanganan Banjir di Wilayah Sungai Jambo Aye". Kegiatan berlangsung di Hotel Hermes Palace, Lambhuk, Ulee Kareng. Agenda utama acara terdiri dari paparan materi dan diskusi. Narasumber perwakilan dari BMKG Malikussaleh, BPBD Aceh Utara, BPDASHL Krueng Aceh, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, serta Balai Wilayah Sumatera I masing-masing memberikan paparan tentang upaya pencegahan dan penanganan banjir yang dilakukan.
Dalam Pembukaan Bapak T. Bustamam, S.T., M.T. menyampaikan bahwa saat ini penerapan pengelolaan sumber daya air (SDA) masih cenderung terpisah-pisah tergantung pada kebutuhan dan pengaruh SDA bagi kehidupan. Hal tersebut mengakibatkan berbagai kebijakan dan program tergantung pada sektor kedudukan sehingga pengelolaan sumber daya air secara terpadu menjadi sulit, cenderung tidak efektif dan efisien. Konsepsi pemahaman pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh dan terpadu haruslah bermuara pada kecukupan air untuk mendukung berbagai kebutuhan dalam kehidupan, mutu baku air yang dapat memenuhi persyaratan penggunaan serta keamanan daya rusak air demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Aceh Utara merupakan salah satu Kabupaten dalam Wilayah Sungai Jambo Aye yang memiliki beberapa potensi yang baik dalam upaya meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di antaranya adalah area persawahan yang luas dan kondisi perkebunan yang baik. Selain itu Aceh Utara juga memiliki potensi buruk yang disebabkan oleh daya rusak air. Seperti halnya bencana banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu, Aceh Utara sudah termasuk kedalam kategori sering banjir pada curah hujan tinggi.
Ibu Yusvira Syahputri, S.T., M.T. selaku perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera I memaparkan bagaimana upaya BWS Sumatera I dalam penanganan banjir di WS Jambo Aye. Dalam penanganan permasalahan banjir yang terjadi, BWS Sumatera I membutuhkan beberapa data seperti kondisi curah hujan, tinggi muka air dan kerusakan infrastruktur. Pengumpulan data tersebut tidak hanya dilakukan secara internal oleh Unit yang bekerja di bawah Balai tetapi juga secara eksternal yaitu dengan melakukan koordinasi dengan instansi-instansi lain. Beberapa permasalahan dalam pengumpulan data yaitu sumber daya air yang belum dapat diakses secara menyeluruh karena di beberapa DAS belum terdapat stasiun hidroklimatologi kualitas air dan minimnya sumber daya manusia. Selama ini BWS Sumatera I sudah melakukan beberapa peningkatan dengan membangun pos-pos baru, membangun sistem informasi online, koordinasi dengan lintas sektoral dalam ketersediaan data dan melakukan monitoring dan evaluasi berkelanjutan.
Perwakilan BMKG Bapak Nasrol Adil, S.Si. mengatakan bahwa dalam upaya pencegahan banjir di Wilayah Sungai Jambo Aye perlu dilakukan pemantauan potensi cuaca ekstrim. Faktor utama pengendali curah hujan di Indonesia adalah el nino/la nina, suhu perairan Indonesia dan dipole mode positif/negatif. Dari pemantauan yang dilakukan, potensi cuaca extrim berupa hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan petir tetap menjadi potensi yang akan terjadi di wilayah Jambo Aye. Jika curah hujan normal maka wilayah yang selalu banjir dipastikan tetap memiliki peluang banjir jika tata kelola air di wilayah tersebut belum dibenahi.